Pemerintah Desa Jongkong Kiri Tengah menggelar acara Rembuk Stunting sebagai bagian dari upaya percepatan pencegahan dan penanganan stunting di wilayahnya. Kegiatan ini dilaksanakan di balai desa dan dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat, mulai dari perangkat desa, kader posyandu, BPD, tokoh masyarakat, hingga perwakilan dari Puskesmas dan pendamping desa. Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam menyatukan persepsi dan komitmen semua pihak untuk menekan angka stunting di desa.
Acara dibuka oleh Kepala Desa Jongkong Kiri Tengah, Bapak Muhammad Arsyad, yang menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menangani permasalahan stunting. Beliau menyampaikan bahwa stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga berdampak pada masa depan generasi muda desa. Oleh karena itu, rembuk ini menjadi wadah strategis untuk menyusun rencana aksi bersama yang berkelanjutan dan efektif.
Dalam sesi diskusi, berbagai data dan temuan dari Puskesmas serta kader kesehatan desa dipaparkan untuk menjadi bahan evaluasi bersama. Fokus pembahasan meliputi peningkatan gizi ibu hamil dan balita, sanitasi lingkungan, serta pentingnya edukasi kepada orang tua mengenai pola asuh dan konsumsi makanan bergizi. Para peserta aktif memberikan masukan, saran, serta berbagi pengalaman dalam menangani kasus-kasus stunting di lingkungan masing-masing.
Rembuk stunting ini juga menghasilkan beberapa kesepakatan, di antaranya penguatan program pemberian makanan tambahan (PMT), peningkatan kualitas posyandu, dan pelibatan lebih aktif RT/RW dalam mendata anak-anak berisiko stunting. Pemerintah desa juga berkomitmen mengalokasikan anggaran dana desa untuk mendukung program-program kesehatan ibu dan anak.
Melalui acara ini, diharapkan seluruh elemen masyarakat Desa Jongkong Kiri Tengah semakin sadar dan peduli terhadap bahaya stunting serta terlibat aktif dalam pencegahannya. Rembuk stunting bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi momentum membangun sinergi dan aksi nyata demi masa depan anak-anak desa yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.